Tuesday, 28 June 2011
Sejarah Teh Putih
Ketika kaisar Hui Zhong pada zaman dinasti Song menyatakan bahwa teh putih merupakan puncak dari segala kemewahan, sang Kaisar menciptakan evolusi dari suatu varietas yang mempesona. Selama berabad-abad, teh putih diselimuti oleh ketidakjelasan diluar China, tapi sekarang, teh putih dengan kualitas terbaik telah ditemukan oleh para pencinta teh diseluruh dunia.
Bentuk teh siap minum pada awal-nya merujuk pada bagaimana teh putih dibuat pada zaman dinasti Tang (618-907). Pada masa ini, sejarah dari minuman teh dan gaya persiapannya agak berbeda dari yang ada sekarang. Daun teh diproses menjadi padat (balok) dan kemudian dipecah-pecah untuk diproses / dididihkan di ketel tembikar. Teh putih dari dinasti Tang yang spesial ini dipetik pada awal musim semi, saat tunas daun teh yang bentuk-nya menyerupai jarum perak sedang melimpah. Tunas daun teh ini yang digunakan sebagai bahan mentah untuk membuat teh putih.
Selama zaman dinasti Song (960-1279), proses persiapan dan produksi teh berubah. Teh pada zaman dinasti Song terdiri dari dan diproses dari daun teh yang baru dipetik yang kemudian dibentuk menjadi bubuk (untuk mempertahankan karakter rasa khas yang lembut). Daun teh dipetik dan kemudian segera di uap untuk mempertahankan warna dan karakter segar-nya. Setelah di uap, daun teh tersebut dikeringkan. Hasil dari teh tersebut kemudian dibentuk menjadi bubuk yang ditempatkan dalam mangkuk yang lebar. Minuman ini dinilai tinggi dari warna hijaunya yang seperti batu emerald dan penampilan perubahan warna ke putihnya serta dipercaya menyehatkan dan dapat membuat awet muda.
Banyak bentuk dari teh putih yang dibuat pada zaman dinasti Song mempunyai rasa yang tajam bergantung dari daerah mana teh tersebut ditanam. Kaisar Hui Zhong, yang memerintah China dari 1101-1125, menyatakan bahwa teh putih adalah teh yang terbaik. Dan dia mewujudkan perkataan-nya dalam bentuk pengembangan terhadap berbagai jenis teh putih dari dinasti Song, termasuk didalam-nya “Palace Jade Sprout” dan “Silver Silk Water Sprout”.
Proses produksi teh putih dikerjakan dengan sangat intensif. Pertama, daun teh dipetik dari tanaman teh pilihan yang sengaja ditanam atau tanaman teh liar diawal musim semi. Daun teh tersebut kemudian segera di uap, dan hasil panen yang masih berupa tunas daun dipilah. Hanya tunas daun pilihan yang kemudian di bersihkan dengan air dari mata air dan kemudian dikeringkan. Proses ini menghasilkan teh putih yang seperti kertas tipis dan kecil.
Setelah diproses, teh tersebut di distribusikan, dan seringkali diberikan sebagai upeti kepada raja. Bentuk dari teh tersebut berupa bubuk teh berkualitas yang berwarna putih agak perak yang ditempatkan pada mangkuk keramik lebar dan kemudian digunakan pada upacara minum teh dinasti Song. Bubuk teh putih ini yang juga kemudian digunakan pada acara kompetisi teh pada era tersebut.
Setelah perubahan bentuk dari teh yang dipadatkan menjadi teh dalam bentuk bubuk, proses produksi untuk perdagangan dan distribusi sekali lagi mengalami perubahan. Di tahun 1391, kerajaan Ming mengumumkan bahwa hanya teh dalam bentuk yang seperti daun utuh yang diterima sebagai upeti. Dan sebagai hasilnya, teknik proses dan produksi teh tersebut mengalami peningkatan. Dan kemudian, kebanyakan teh yang ada didistribusikan dalam bentuk daun utuh.
Informasi dan pemesanan bisa menghubungi admin di:089671333987
e-mail & yahoo Messenger: raditya_adipramono@yahoo.com
Labels:
teh putih
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment